Kurikulum Yang Terkait Dengan Seni Rupa Untuk Anak Usia Dini

ISI KURIKULUM PAUD KHUSUS BIDANG SENI RUPA

Kurikulum menurut UU : No 20 tentang SPN adalah seprangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlau di pendidikan anak usia dini yaitu Kurikulum 2013 (K13). Kurikulum 2013  yang berlaku pada pendidikan anak usia dini yaitu kurikulum yang berisi tentang dorongan perekembangan peserta didik sehingga anak mempunyai kesiapan untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya baik dalam sikap spiritual, sikap social, pengetahuan dan keterampilan. Adapun struktur kurikulum yang di gunakan pada pembelajaran anak usia dini yaitu memuat tentang program-progam pengembangan yang mencakup 5 hal yaitu : nilai agama dan moral, fisik motoric, kognitif, bahasa, social Emosional dan seni. Struktur kurikulum 2013 anak usia dini merupakan pengorganisasian kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Muatan pembelajaran, Program pengembangan dan beban belajar.
Pendekatan yang digunakan dalam menyampaikan pembelajaran pada anak usia dini adalah pedekatan tematik dan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam K13 adalah pendekatan pembelajaran yang di memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar melalui mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. sedangkan pendekatan tematik adalah pendekatan pembelajaran dimana setiap guru memberikan kegiatan kepada anak harus menyesuaikan dengan tema pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya. Fabiola Priscilla Setiawan (2010) menyatakan bahwa pendidikan seni rupa berperan penting untuk merangsang perkembangan otak bagian kanan anak. Pelajaran seni pada anak terbukti dapat meningkatkan kepandaian berekspresi, memahami sisi kemanusiaan, kepekaan dan kosentrasi yang tinggi, serta memiliki kreativitas yang tinggi. Pada usia 12-18 bulan, anak hanya bisa mencoret-coret bebas yang belum membentuk suatu pola yang di gambar. Namun di usia 18-24 bulan, anak akan mulai bisa membentuk sebuah garis vertical dan horizontal. Pada usia 2-3 tahun, anak sudah bisa menggerakkan jarinya untuk menggambar sesuatu yang lebih spesifik dan dpat menggunting tanpa pola. Pada usia 3-4 tahun, pada usia ini anak sudah dapat menggunakan jari-jarinya untuk finger painting atau bahan yang lain seperti spidol, krayon dan sejenisnya. Pada usia 4-5 tahun anak sudah dapat membentuk sebuah objek yang mudah menggunakan tanah liat, dan sudah bisa mengkombinasikan berbagai macam warna pada saat menggambar. Dan pada usia 5-6 tahun, anak sudah bisa menggunakan jari-jari tangannya untuk membuata apapun dengan bentuk yang agak rumit. Mulai dari rentang usia 2-3 tahun itulah anak mulai kreatif dalam hal seni rupa.
Konsep pendidikan seni dapat di bagi menjadi 3 orientasi (salam, 2005). Pertama pendidikan seni berorientasi kepada anak didik. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar bagi anak untuk menaktualisasikan dirinya. Anak sebagai factor utama, seni hanya dipakai sebagai alat. Sehubungan dengan hal tersebut maka dua konsep endidikan seni, yaitu :
·         Education in Art yaitu bagaimana cara mengajarkan keterampilan dan sikap
·         Education Through Art, bagaimana menggunakan seni sebagai landasan pendidikan, seni hanya sebagai jembatan dalam pembelajaran.
Pengembangan seni  rupa  untuk anak usia dini juga sangat perlu. Setiap hari anak-anak akan menemukan beragam alat dan bahan yang di jumpai dalam kegiatan sehari-hari yang menyediakan peluang untuk melakukan aktivitas seni rupa tersebut. Kemampuan seni  rupa merupakan salah satu dari bidang kemampuan dasar yang dikembangkan untuk meningatkan kreativtas  anak yang bermuara kea rah pembentukan watak bangsa dan kehalusan budi. Sejak lahir setiap individu  telah memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Melalui kegiatan seni rupa, anak dapat menyatakan gagasan dan perasaan, meningkatkan koordinasi mata tangan, mengembangkan ketrampilan otot yang kecil, belajar mengenal warna, ukuran dan bentuk suatu benda serta menegmbangkan kreativitas dengan cara bereksplorasi dan menggunakan alat dan bahan-bahan alam. Anak usis dini membutuhkan kesempatan untuk mengungkapkan  perasaan atau kejadian yang dialamai atau dilihatnya dengan sudut pandangnya secara bebas, sehingga anak akan berimajinasi atau berfantasi  sesui dengan apa yang dipikirkan  untuk diekspresikan secara bebas. Berimajinasi atau berfantasi inilah yang menjadikan setiap anak itu kreatif. Proses kreatif anak muncul pada saat mengikuti kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan anak dengan situasi yang menyenangkan seperti kegiatan bermain.
Sasaran Tujuan Kompetensi Bidang Seni Anak Usia Dini
Bidang seni memiliki kompetensi dasar, yaitu anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan gagasan, imajinasi dan menggunakan berbagai media/ bahan menjadi suatu karya seni. Hasil belajar yang diharapkan dalam bidang seni dapat dikemukakan sebagai berikut.
·         Pertama, anak dapat menggambar sederhana dengan indikator, seperti: menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, krayon, pensil berwarna, arang, dan bahan-bahan alam) dengan rapi. Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, lingkaran, segi tiga, dan segi empat. Menggambar orang dengan lengkap dan proposional. Mencetak dengan berbagai media (jari / finger painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi.
·            Kedua, anak dapat mewarnai sederhana dengan indikator mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi.
·         Ketiga, anak dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media dengan indikator, seperti meronce dengan manik-manik sesuai pola (dua pola), meronce dengan berbagai media, menciptakan tiga bentuk bangunan dari balok, menciptakan tiga bentuk dari kepingan geometri, menciptakan bentuk dari lidi, menganyam dengan berbagai media, misalkan kain perca, daun, sedotan, kertas, membatik dan jumputan, membuat gambar dengan teknik kolase dengan memakai berbagai media (kertas, ampas kelapa, biji-bijian, batu-batuan) membuat gambar dengan menggunakan teknik mozaik dengan memakai berbagai bentuk/bahan (segi empat, segi tiga, lingkaran) membuat mainan daengan teknik menggunting, melipat dan menempel mencocok dengan pola buatan guru atau ciptaan anak sendiri, permainan warna dengan berbagai media misal krayon, cat air, melukis dengan jari (finger painting), melukis dengan berbagai media (kuas, bulu ayam, daun-daunan), membuat berbagai bentuk dengan kertas, daun-daunan.
Adapun standar tingkat perkembangan seni rupa anak usia dini menurut Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini yaitu :
Ø  Usia 12 – 18 bulan
        ·        Membuat coretan bebas
        ·      Mengusap dengan tangan pada kertas/kain dengan menggunakan berbagai media misalnya                  media bubur aci berwarna, cat air.

Ø  Usia 18 – 24 bulan
·         Membuat garis vertikal atau horizontal
·      Menggambar dari beberapa garis
·      Membentuk suatu karya sederhana (berbentuk bulat lonjong) dari plastisin

Ø  Usia 2 – 3 tahun
·      Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan jari
·      Menggunting kertas tanpa pola
·      Melipat kain atau kertas origami meskipun belum lurus
·      Menggambar benda-benda lebih spesifik

Ø  Usia 3 – 4 tahun
·      Meronce benda yang cukup besar
·   Menggunting kertas mengikuti garis lurus
·   Menggambar dengan menggunakan beragam media (cat air, spidol, alat menggambar) dan menggunakan cara seperti finger painting, dan lain lain
·   Membentuk sesuatu dengan plastisin

Ø  Usia 4 – 5 tahun
·      Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan hal yang rumit
·      Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media
·      Menggambar objek disekitarnya
·      Membentuk berdasarkan objek yang dilihatnya misalnya plastisin, tanah liat
·      Mengkombinasikan berbagai warna ketika menggambar atau mewarnai

Ø  Usia 5 - 6 tahun
          ·      Menggambar sesuai dengan gagasannya
          ·      Menempel gambar dengan tepat
          ·      Menggunting sesuai dengan pola
          ·      Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam
          ·      Melukis dengan berbagai cara dan objek
          ·      Membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan seperti: kertas, plastisin,              dll.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Pembelajaran Klasikal dan Individual

Kolase dan Montase Untuk Ana

Cetak Datar, Tinggi, Saring/Sablon, Kayu